Pesaing Ahok Tumbang! Yakin Kalah Pilgub DKI, Tantowi Yahya Cari Peruntungan Lawan Rano Karno!

Anggota Komisi I DPR dari Golkar Tantowi Yahya yang semula mengincar kursi Gubernur DKI kini balik kanan mengincar kursi Gubernur Banten. Takut sama Ahok? Simak saja cerita lengkap Tantowi soal pergeseran target politik ini.

Tantowi Yahya

"Tahun 2011 saya mau ikut Pilkada DKI, saya izin sama Pak Ical (Ketum Golkar Aburizal Bakrie), jalan lah saya survei sampai tiga kali. Terakhir Saiful Mujani, elektabilitas saya 18 persen. Waktu itu elektabilitas Foke (Fauzi Bowo) 31 persen, Saiful Mujani bilang lo gas pol cuma lo yang bisa ngalahin Foke. Ternyata betul Foke cuma mentok di 33 persen,"  kata Tantowi, Rabu (3/2/16).

Namun nasib politiknya kurang baik kala itu. Golkar malah memunculkan Alex Noerdin untuk Pilgub DKI, kala itu Alex duet dengan Nono Sampono. Duet ini mengusung slogan 'Tiga Tahun Bisa' namun akhirnya kandas juga.

"Entah gimana tiba-tiba Golkar punya pilihan berbeda, masuklah Alex Noerdin ya saya mau dibilang kecewa tapi itu pilihan partai. Jadi saya terima sebagai keputusan partai," kata Tantowi.

Saat itu Tantowi bertekad kembali ke Pilgub DKI tahun 2017.  Namun menjelang Pilgub DKI 2017, Tantowi malah berubah pikiran.

"Saya akan ngebit tahun 2017, tapi setelah saya melakukan pemetaan berubah pikiran. Saya kayaknya saya tidak maju DKI, majulah saya di Banten," ungkap artis mutitalenta ini.

Tantowi pun kemudian meminta izin ke Ical. Namun Ical tetap mendorongnya maju Pilgub DKI.

Sampai kemudian Ical pada 20 Oktober 2015 silam seolah mendeklarasikannya jadi cagub DKI di sebuah acara di Kampung Pulo. Namun akhrinya setelah diberikan penjelasan Ical merestui Tantowi maju ke Pilgub Banten. Tantowi mulai bergerilya mengumpulkan kekuatan politik.

"Deklarasinya nanti saya harus berkonsultasi dengan partai, nanti DPD I Banten setelah survei baru memunculkan beberapa calon kepala daerah untuk diusulkan ke pusat," kata Tantowi.