promo

Fokuskan! 19 Pesantren Disinyalir BNPT Ajarkan Radikalisme Teroris, CIIA : Logikanya?

 Kepala BNPT Saud Usman Nasution yang menyatakan adanya 19 pondok pesantren (Ponpes) terindikasi mengajarkan radikalisme yang mengarah kepada terorisme dikritik sebagai klaim sepihak. Tuduhan ini dikhawatirkan bisa memicu kemarahan umat Muslim Indonesia.


Ilustrasi Uztadz Abu Bakar Ba'asyir bersama para santrinya
"Jika BNPT tidak jelas tolak ukur dan tujuan membuat katagorisasi soal radikal dan tidaknya sebuah pesantren maka sejatinya BNPT membuat daftar permusuhan terhadap umat Islam, alih-alih menyelesaikan persoalan terorisme justru yang terjadi adalah menstimulasi kemarahan dan sikap radikal makin mengkristal dari sekelompok umat Islam yang merasa dizalimi," kata Pengamat kontra-terorisme, Harits Abu Ulya, dalam rilis yang diterima Sabtu (6/2/16) seperti dilansir dari laman rimanews.com

Harits menilai, tudingan yang dilayangkan BNPT itu bisa menuai kegaduhan di kalangan umat Islam khususnya kalangan pondok pesantren. Apalagi, lanjut dia, banyak yang menyayangkan sikap BNPT karena tidak transparan dan cenderung cacat logika. 


Dia juga menegaskan, jika hanya karena ada alumni dari pesantren tertentu, oknum tersebut tersangkut tindak pidana seperti terorisme lalu dilakukan generalisasi bahwa pesantren tersebut ajarkan radikalisme bahkan terorisme. "Logika ini cacat, ini lebih ke tendensi dan kecurigaan" tegasnya.

Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu mengungkapkan cacat logika yang digunakan BNPT sama saja dengan menyamakan semua lulusan sebuah universitas yang kedapatan alumnus mereka melakukan korupsi sebagai sarang koruptor.


"Kenapa logika seperti itu tidak diterapkan pada kasus tindak pidana yang lain? Koruptor yang ketangkap kenapa tidak pernah dipersoalkan dari alumni mana dia kuliah, para pembegal, penipu, pemerkosa, para pejabat yang dzalim mengkhianati amanah rakyat kenapa tidak dipersoalkan dari mana mereka sekolah? Dan dipersoalkan institusi sekolahnya," sindir Harits.

Sebelumnya, Kepala BNPT Saud Usman Nasution mengatakan 19 pondok pesantren di Indonesia terindikasi mendukung kegiatan radikalisme dan terorisme.

"Dari hasil 'profiling' tim di lapangan, ada 19 ponpes yang terindikasi mendukung radikalisme dan terorisme," kata Saud Usman dalam diskusi tentang tindak terorisme di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Selasa (2/2) lalu.

Beberapa di antaranya Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo milik Abu Bakar Baasyir, Pondok Pesantren Darussaadah di Boyolali dan di sejumlah tempat lain termasuk di Ambon. Ke-19 pondok pesantren itu ditengarai memiliki pengajar yang masuk dalam jaringan terorisme.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Fokuskan! 19 Pesantren Disinyalir BNPT Ajarkan Radikalisme Teroris, CIIA : Logikanya?"

 
Copyright © 2015 Furadi.com - All Rights Reserved
Powered By Azizmedia
Back To Top