promo

Jokowi Tegaskan Siapapun Tak Boleh Catut Nama Presiden! Rupiah Menguat 61 Poin Terhadap US Dollar

 Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan hari ini Jumat (22/1/2016) menguat menjauhi level Rp13.900/USD ketika USD balik melawan terhadap yen dan euro. Jelang kebijakan yang direncanakan Bank Sentral Eropa memberikan keyakinan buat para investor hingga menjadi sentimen positif. 


Ilustrasi Presiden Jokowi

Rupiah berdasarkan data Bloomberg siang ini ada di level Rp13.845/USD. Posisi ini membaik dengan kenaikan 61 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.906/USD.

Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan perbaikan dengan berada pada level Rp13.853/USD. Posisi itu menguat 72 poin poin dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.925/USD.

Penguatan rupiah juga tercatat di data Yahoo Finance, rupiah siang ini jelang akhir pekan ada pada posisi Rp13.844/USD, dengan kisaran harian Rp13.825-Rp13.880/USD. Posisi tersebut menguat 61 poin dibanding posisi akhir pekan kemarin di Rp13.905/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah hingga siang ini ada di level Rp13.874/USD. Posisi ini  lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.899/USD dengan kenaikan 25 poin. 

Sementara dilansir Reuters, USD secara tegas menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya ketika para investor berharap banyak kepada kebijakan bank sentral eropa dan Jepang diikuti membaiknya harga minyak mentah dunia. 

Indeks USD terhadap enam mata uang utama naik sekira 0,3% ke level 99.356 dengan kecenderungan stabil selama satu pekan terakhir. USD juga bangkit menguat di atas 118.00 terhadap Yen dalam perdagangan awal di Eropa. Sedangkan euro terhadap USD pada perdagangan hari ini turun ke posisi 1.0832 dan menyusut 0,75 dalam satu pekan terakhir.

Jokowi Tegaskan Tidak Boleh Ada Pencatut Nama Presiden

Presiden Jokowi membuat pernyataan lewat akun twitternya untuk mengabaikan pihak yang catut namanya. Seskab Pramono Anung lalu menjelaskan maksud dari cuitan tersebut.

"Itu untuk membangun sebuah tradisi baru, dalam sistem pemerintahan yang terbuka tak ada lagi orang yang bisa mengatasnamakan Presiden termasuk keluarga Presiden sendiri," kata Pramono, kemarin (21/1/16).

Presiden Jokowi, kata Seskab, ingin betul-betul mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN. Sehingga siapa pun, meski bekerja di lembaga kepresidenan atau bahkan keluarga sendiri, tak boleh mengatasnamakan Presiden Jokowi.

"Ini kan ada proses-proses yang pasti selalu terjadi dan memang pasti ada yang mengatasnamakan Presiden dan Presiden tak mau atas nama itu dilakukan untuk beliau," imbuh Pramono.

Jokowi meminta siapa saja yang catut namanya untuk langsung dilaporkan ke dirinya. Terlebih ketika pada tahun ini proses tender dipercepat di bulan Januari, sehingga jangan sampai ada yang menyalahgunakan nama Presiden.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jokowi Tegaskan Siapapun Tak Boleh Catut Nama Presiden! Rupiah Menguat 61 Poin Terhadap US Dollar"

 
Copyright © 2015 Furadi.com - All Rights Reserved
Powered By Azizmedia
Back To Top